NKCTHI : Banyak Ending Tak Terduga, Menyentuh!
Dari awal rilis, ini aku uda kepo banget sama filmnya Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini cek IG @nkcthi nya juga bikin penasaran sih. jarang jarang film keluarga setrending ini, apalagi kalimat dan kata katanya puitis, manis (kek yang nulis, **diih). Yaiyalah wong diangkat dari buku nya Marcella FP yang berisi kutipan kutipan kece. Foto fotonya juga unique, dramatic pokoknya all out banget promonya (kesan pertama begitu menggoda). Selanjutnya? eh gak nonton nonton juga sampai baru sebulan berjalan baru nonton, ternyata nunggu event donor darah dulu rupanya (mamak hemat). 😛
Alkisah sebuah keluarga, Narendra (sang ayah – Donny Damara) dan Ajeng (siistri – Susan Bachtiar) dikaruniai 3 orang anak Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara), Awan (Rachel Amanda). Ketiganya memiliki bakat yang hebat, hanya saja sang Ayah terlalu over protective terhadap sibungsu Awan. Dalam film diceritakan flash back nya walau gak terlalu detail, namun cukup membuat audiens menduga-duga. Dan ternyata dugaan sayapun keliru, wkkkk artinya film produksi Visinema Pictures ini layak diapresiasi sekali.
Angga Dwimas Sasongko sebagai sang sutradara seolah menyelami bahwa film keluarga ini terlihat baik baik saja walau dibaliknya penuh rahasia dan sangat membebankan batin masing-masing anggotanya. Itupun saat anak-anak telah beranjak dewasa, saat mereka memiliki tujuan hidup sendiri tanpa perlu didikte. Pengarahan, pemenuhan kebutuhan (tanpa diminta sekalipun) yang selalu didapat sejak kecil dari sang ayah membuat Awan tak pernah bisa memilih sesuatu, bahkan tak tahu rasanya seperti apa memilih? **kesiannya 🙁
Faktanya memang tak ada sekolah menjadi orang tua ya? sekolahnya ya saat menghadapi masalah semacam ini, sehingga perlu sekali adanya komunikasi yang baik, belajar mendengarkan dan juga memilih sehingga tak ada rasa saling menduga, curiga dan terlalu melindungi. Diawal adegan saya sudah trenyuh pada sisulung Angkasa yang dari usia 6 tahun saja sudah diamanahkan Sang Ayah untuk menjaga adik adiknya, hihi….sikaka tentu gak bebas dengan waktunya sendirikan? belum lagi jika ada kejadian apapun yang disalahkan ya Angkasa oleh si ayah. Makin beratlah rasanya, dan hal tersebut berulang hingga mereka semua dewasa.
Sisi lain maksud sang Ayah yang over protective kesibungsu ini karena sejak kecil memang paling sering kecelakaan, hingga dewasa tak mampu membedakan karena ada kalanya anak pun ingin bebas menentukan pilihannya sendiri. Hingga ‘malaikat’ penolong bernama Kale ‘(sebut saja begitu) yang tak sengaja ditemuinya disebuah event musik yang diselenggarakan eo sang kakak Angkasa, membuat Awan kembali ceria bahkan jatuh cinta, sayang gayung tak bersambut karena mereka berdua gak jadian hahaha. Namun tujuan si Kale menyenangkan orang lain ini adalah bagian dari hidupnya, walau begitu dirinya enggan terikat. **Aneh juga ya orang kek begini … hihi
Sisi emosionalnya banyak ditampilkan, gak heran penonton banyak yang tersentuh sampai bubar acara mata pada sembab (seperti foto diatas). Toh endingnya sang Ayah menyadari kekeliruannya dan saling meminta maaf. Aurorapun terbang mengejar cita citanya ke London dengan tabungan pensiun sang Ayah yang selama ini seolah kurang diperhatikan (padahal bakatnya banyak). Sisulung mewujudkan impian dengan pindah rumah dan menikah dengan pacarnya (yang selama 4 tahun diduakan dengan urusan keluarga dan keluarga lagi), dan Awan lebih bebas menikmati hidup tanpa diantar jemput sang kaka plus curigaan sang ayah. 😀
Overall aku kasih nilai 8 ya NKCTHI!!
Kesimpulannyah.
Tak ada manusia yang sempurna, namun dengan pembiasaan yang jujur antar anggota keluarga satu dengan yang lain komunikasi yang baik, mau mendengar, meredamkan emosi tentu riakriak yang ada tak serumit yang dibayangkan, karena Tuhanpun memberikan masalah pada hamba Nya yang dipercaya mampu mengatasinya. Nikmati sajalah semuanya … 😀