Tawajuh Dalam Beribadah

Pengajian bada ashar yang dilakukan rutin bulanan oleh Majelis Nurul Muslimah Peumahan Teluk Purwokerto dengan ustadz yang bergantian walaupun simple tapi dapet ilmunya, coba penulis rangkum ya kali ini bersama Ustadz Syaefullah. Syukur harus ada wujudnya yaitu ketaatan kepada Allah SWT. Salah satu bukti ketaatan kita ya pengajian seperti sore ini.

Asmaul Husna, inti dari permohonan “ya illahi anta maqsudi wa ridhoka mathlubi” (Ya Allah…hanya engkaulah yang hamba maksud, ridho Mu yang hamba dambakan, berikan hamba kemampuan untuk dapat mencintaimu dan bermakrifat kepada Mu). Ibadah itu mengabdi total pada Allah, sholat bukan menyembah tapi mengabdi total pada Allah. Kalau sembah itu ada wujudnya, sedangkan Allah tak berwujud Sholat itu untuk mencari ridho Allah. Kita ngaji butuh syurga tapi yang kita cari yang menguasainya. Jika sudah dicintai Allah semua mahlukpun kan cintai kita.

Untuk beribadah kepada Allah harus ada “tawajuh” (merasa berhadapan dengan Allah). Illahy anta maqshuudiy wa ridlooka matluubiy a’thiniy machabbataka wabikurbika wabinafsika ya Allah…ya arhamarrohimin

Saat wudhu sebaiknya mata terbuka (jangan ditutup), hidung dihirup (jangan langsung dibuang). Saat akan sholat, wajib bagi kita untuk memisahkan tentang dunia karena sudah tawajuh.

Kenapa sholat itu susah untuk khusyuk? Dalam tubuh manusia terdapat annafs. Nafs adalah satu lafadz yang punya banyak arti, ada yang mengartikan jiwa, ruh (batin dan lahir). Jiwa / nyawa itu yang memberikan kesempurnaan pada kehidupan manusia. Jika tak ada nyawa artinya bangkai. Sedangkan ruh itu adalah rajanya jiwa.

3 jenis nafsu :

1. Nafsu Ammarah
Selalu membawa keburukan, bawaan malas. Berkaitan dengan syaithan, iblis laknatullah. Ciri- cirinya : bakhil (boleh cinta dunia tapi ga berlebihan, contoh memberi bantuan pada fakir miskin, anak yatim itu cinta dunia/ cinta harta yang sebenarnya)

2. Nafsu lawwamanah
Nafsu yang kadang membuat seseorang mengikuti jalan kebaikan dan kadang mengikuti jalan keburukan.

3. Nafsu Mutmainnah
Nafsu yang membuat seseorang dapat mempertahankan diri dari segala kejahatan karena selalu menghubungkan diri kepada Allah SWT.

 

Syukron tadz…

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *