Ternyata Ini Begini Cara Mudah Bercocok Tanam

Namanya hidayah, bisa datang kapan saja dimana saja…jujur sejak mengikuti pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan yang pernah saya tuliskan disini. Saya langsung bersemangat melakukan perubahan, hihi…tenang tshaay…iaaa pelan-pelan ko. Buktinya saya awalnyakan hanya tertarik bercocok tanam versi hidroponik (menenam dengn memanfaatkan air)  liatnya seger dan seneng aja gitu. Prakteknya? ngumpulin barang bekas dulu kaak! sama versi tanah juga (pake barng bekas).  😀

Tertarik pemanfaatan barang bekasnya, iya karena saya termasuk konsumen yang peduli sampah (etdah). Suka gemas gitu liat sampah terutama plastik ya. Lihat saat pelatihan sana-sini pakai plastik bekas rasanya menyenangkan gitu jadilah. Bismillah saya juga harus bisa! orang lain bisa kok. Beli bahan-bahan mulai dari bibit, pupuk dan medianya. Alhamdulillah lengkap langsung praktek diminggu yang sama saat itu seperti ini hasilnya dengn media rockwoll.


Ternyata untuk memulai itu memang agak berat ya, gimana mempertahankan apalagi masih ada saja bahan yang kurang jadi saya pakai yang standar saja seperti pemberian pupuk yang menggunakan 1 sdm AB MIX dengan 1 liter air dan berlaku untuk semua jenis sayuran. Alhasil…ga  langsung jadi, ini buktinya …ternyata kalau versi hidroponik harus banyak belajar lagi gak melulu soal semai dan pemberian pupuk.  Seperti foto dibawah ini konon mengalami gejala etiolasi alias  (kutilang = kurus tinggi langsing) kurang sinar matahari rupanya. Sebaiknya saat penyemaian memang harus terkena sinar matahari namun kondisi media tetap basah.

 

Kebetulan saya pakai sistem yang diajarkan saat pelatihan itu namanya sistem WICK, yaitu menggunakan sumbu untuk menaikkan air nutrisi dari bak sampai kemedia tanam. Bisanya pakai kain flanel yang dipotong-potong panjang ya, tentu fungsinya untuk proses penyerapan akar tanaman yang juga membutuhkan oksigen. Jika langsung konon kan menganggu pertumbuhan.

Nah kalau versi tanah ini lebih mudah lagi, media tanam barang bekas yang dimiliki sudah ada. Berawal dari bekas cat rumah yang saya lubangi dengan obeng yang dipanaskan, selanjutnya asal liat sampah botol atau media plastik lainnyaa saya langsung amankan saja untuk digunakan. Alhamdulillah banyak juga yang mensupport sehingga makin diberi kemudahan rasanya…tanah siap pakai yang sudah dicampur dengan kompos pun  ada tetangga yang jual. Ma shaa Allah…berasa dimudahkan sekali rasanya. Tinggal tabur siram, semai pindah pot.  So… cara mudah memulai bercocok tanam ya  utamakan NIAT  itu yang terpenting, niscaya akan selalu dipermudah. Jika sudah niat hal tersulitpun kan jadi mudah, lalu lanjutkan dengan konsistensi dengan kesungguhan dan kasih sayang dalam merawatnya karena tumbuhan juga mahluk hidup yang perlu dipelihara penuh kasih. Terakhir tentu siapkan media baik itu tanah atau air dan potnya, usahakan dari wadah beks yaang tak terpakai saja buibu.  semangat menyumbang oksigennya ya sob. 😀

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *