Seperti Apa Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Di Purwokerto Selatan?
Akhirnya… bisa mengikut Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Puskesmas Purwokerto Selatan juga, penasaran soalnya seperti apa pelatihannya? karena sifatnya sosial jadi ya diniatkan ikhlas mewakili RT/ RW untuk menghadiri undangannya. Disempatkan gitu? ya…harus lebih tepatnya dimanfaatkan, karena hidupkan sejatinya memang untuk menuntut ilmu dan bermanfaat bagi sesama. (tjieeeeh, semoga bisa istiqomah…aamiin, eits langsung foto sebelum acara dimulai bareng bulurahnya dong arahan buketua pkk yang energik ituloh hihi). 😀
Acara berlangsung di aula Kelurahan Teluk, Jl Hos Notosuwiryo No.49 Teluk Purwokerto Selatan. Selanjutnya acara dimulai sekitar pukul 09 pagi dengan pembawa acara Bidan Dita yang selanjutnya diisi sedikit pengarahan dari Lurah Teluk Koni Wurnaningsih, SE yang tak lain mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang hadir seperti dari Tim Puskesmas Purwokerto Selatan, Bhabin Kamtibmas Pak Utoyo, Ketua PKK Kelurahan Bu Eeng Ellya sekaligus para kader jumantik baru dari 17 RW sekelurahan Teluk. Beliau menyarankan bahwa gerakan PSN diharapkan semuanya bergerak tak hanya ibunya saja akan tetapi bapaknya juga, karena lingkungan yang sehat untuk kita semua bukan untuk bu lurah atau bu dokter. Jangan sampai rumah kita ditandai bendera khusus yaitu bendera yang bertanda bahwa di rumah tersebut terdapat jentik nyamuknya (rencana pemasangan bendera setelah pemilu).
Dilanjutkan dengan pengenalan Demam Berdarah Dengue (DBD) oleh dr. Cahyanita
DBD merupakan penyakit yang dapat menimbulkan wabah disebabkan virus dengue, dikenal dengan serotipe : dengue 1, 2,3 4 yang berbeda sehingga tidak ada proteksi silang. So far belum ada imunisasinya hanya melalui pemberantasan ini pencegahannya.
Penularan DBD
Orang yang kena infeksi 4-7 hari (viremia), cek darah dihari ketiga. Awalnya nyamuk mengigit, masuk kelambung, menyebar kejaringan nyamuk termasuk liurnya, menularkan keorang lain. Nah virus dengue nya ini berada dalam tubuh nyamu seumur hidup.
Gejalanya :
1. Panas mendadak 2-7 hari (trombosit < 100rb, normalnya 150 rb)
2. Sering terasa nyeri diulu hati
3. Diikuti timbulnya bintik merah pada kulit (panas DB diatas 38 derajat celcius)
4. Kadang disertai pendarahan pada hidung
5. Mungkin terjadi muntah darah
6. Tangan kaki dingin dan berkeringat
Tempat potensial bagi penularan DBD :
1. Wilayah yang banyak kasus DBD (endermis)
2. Tempat umum seperti sekolah, RS, Puskesmas, hotel, pasar, restoran dan tempat ibadah
3 Pemukiman baru dipinggir kota
Pencegahan :
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial, pencegahan utama terletak pada menghapuskan vektor nyamuk DBD yaitu memberantas telur, jentik, kepompong nyamuk DB ditempat pembiakannya.
Segera bawa ke RS jika :
1. Kesadaran menurun, anak gelisah.
2. Kulit kaki, tangan anyep, lembab, dingin.
3. Tidak kencing selama 6 jam
4. Kejang
5. Kurang makan, minum, muntah terus hingga anak lemas.
6. Keluar pendarahan pada hidung, kulit, mulut atau dubur.
Perawatan di rumah :
1. Minum yang banyak
2. Bila dirawat perhatikan tetesan infusnya
3. Dicatat berapa banyak minumnya, muntahnya
4. Dicatat juga jam berapa saja kencingnya
5. Berusaha tetap makan cukup
6. Bila demam berikan parasetamol
7. Untuk penurun panas dilarang keras memberi salisilat dan ibuprofen.
Note bu dokter :
**PSN dikerjakan rutin bukan hanya dimusim hujan saja, karena saat kering jentik mudah menempel saat ada air (hujan). Karena jika ada 1 tetangga radius 100 meter yang terkena kita juga bisa terkena.
**Masalah abate, selama tampungan ga bisa dikuras seperti toren baru berikan saja jika bisa dikuras ya kuras saja.
**DB tidak ada obatnya, terapi satu satunya adalah cairan, sedikit- sedikit tapi sering.
**Jadikan perjalanan, usaha kita sebagai kebutuhan, bukan hanya kewajiban, rutinitas, menyerahkan laporan.
** Dulu panas saja, sekarang ada batuk, pilek jadi kalau panasnya 3 hari wajib cek darah.
** PSN itu pemberantasan sarang nyamuk bukan kerja bakti bersih bersih rumput. Tapi cek semua yang ada genangan airnya. Termasuk saat ketoilet sekolah jangan sungkan untuk cek genangan airnya.
Selanjutnya pengisian dari Bu Rani selaku Divisi Promosi Puskesmas mengenai jenis nyamuk dan Fogging.
Jenis nyamuk :
1) Aedes Aegypti, sifatnya berkembang biak, resting, makan senangya didalam rumah (garis putihnya dua).
Cirinya : Badannya kecil, warna badan dan kaki bintik putih, menggigit disiang hari, bertelur digenangan air bersih, hinggap ditempat gelap, lembab dan tergantung.
2) Aedes Albopictus, senangnya diluar rumah, masuk rumah hanya cari darah (dikepala garis putihnya satu).
Cirinya : Badannya kecil, warna badan dan kaki bintik hitam putih, menggigit disiang hari, bertelur digenangan air bersih, hinggap ditempat semak-semak diluar rumah.
Upaya pencegahan dengan 3 M Plus :
-
- Menguras, menyikat dinding tempat penampungan air/ menaburkan bubuk abate jika tidak dikuras
- Menutup rapat tempat penampungan air agar tidak masuk didalamnya
- Memanfaatkan/ mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air hujan
Plus lainnya : - Mengganti air, vas bunga, tempat minum burung
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menutup lubang pada potongan bambu/ pohon
- Membuang air dipenampungan dispenser dan kulkasTerkadang banyak yang terlewatkan, tak terpikirkan oleh para Jumantik seperti lubang tiang bendera, lubang bambu untuk menjemur pakaian, batang pepohonan, plastik penutup, ban bekas dll jadi harus lebih cermat lagi saat pengecekan,
Fogging : membunuh atau mengusir nyamuk dewasa, jentik dan telur tidak mati. Lebih baik lakukan upaya biologis (selain PSN) seperti memelihara ikan disumur dan bak atau menanam dan membudidayakan tanaman pengusir nyamuk (lavender, zodia, sereh dll)
Kriteria Fogging :
1. Ada yang meninggal diwilayah tersebut.
2. Ditemukan suspect (min 3 orang) radius 100 meter dengan trombosit dibawah 100 rb
3. Ditemukan jentik nyamuk didaerah tersebut.
Noted Bu Rini :
** Foging itu bahan kimia, membunuh tak hanya nyamuk tapi juga kecoa dll nyamuk jadi ressistant, asap menempel ditembok, lantai lengket sehingga jangan sampai dikit-dikit minta di fogging.
**Mengapa PSN dilakukan idelanya satu minggu sekali karena untuk menghambat perkembangbiakan nyamuknya, (karena dari telur menjadi nyamuk waktunya seminggu).
** Cara membuang jentik ditempat yang panas, syukur dipanaskan.
** Nyamuk selalu bertelur, sekali bertelur sekitar 300.
**Sumur jangan dikasih abate, sebaiknya ikan kecil pemakan jentik
** Cara memberi abate masukan kedalam kain kecil (seperti teh celup) 10 gr untuk 100 ltr air. Tidak berbahaya selama sesuai dosis.
Materi selanjutnya mengenai Juknis Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik dengan petugas penyuluh kesehatan Widyastuti Rahayu, S.Tr.KL
Jumantik itukan orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik jentik nyamuk. Sedangkan gerakan satu rumah satu jumantik, adalah peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan nyamuk. Jumantik juga dikategorikan dalam 4 kriteria : Jumantik Rumah, Lingkungan, Koordinator dan Supervisor yang satu sama lain saling bersinergi untuk pemberantasan nyamuk DB ini. Terakhir pengisian blanko yang pada umumnya sudah dipahami ya. 😀
Noted Bu Widi :
** Sebelum pemantauan sebaiknya disiapkan bersama koordinator jumantik jadwal kunjungan dan perhitungan lainnya.
** Gunakan senter kuning bukan cahaya yang putih agar lebih mendalam.
Sekian hasil resume berdasarkan yang penulis lihat, salin dan dengar semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada kesalahan silahkan dikoreksi dan akan diperbaiki dengan senang hati, salam sehat penuh semangat !! 😀