Fiqih Thaharah Bersama Ustadzah Estifa (RSDK Purwokerto)
Kajian rutin akhir bulan yang diadakan setiap Sabtu di mushola Rumah Sakit Dadi Keluarga Purwokerto wajib disempatkan nih karena materinya selalu menarik, ustadzahnya asik Ustadzah Estifa (santun, lembut namun tegas dalam mengemukakan dalil-dalilnya) jadi penulispun insha allah selalu berusaha menyempatkannya. 🙂
Betapa pentingnya agama Islam memandang kebersihan, Allah itu indah dan mencintai keindahan dimulai dari dunia hingga dalam surga tak ada yang kotor, itulah yang diinginkan ALLAH SWT.
Hukum Thaharah :
1. Wajib
Jika kalian junub maka bersucilah dan mandilah (mandi janabah, lap kemaluan dengan wewangian minyak misik-parfum para ikhwan) agar hamba tsb menjadi hamba yang bersih, dicintai.
Al Mudatsir
Bersihkanlah pakaianmu, ketika pergi dan beribadah. Untuk laki laki setelah bepergian jauh janganlah langsung menggauli istrinya agar istrinya mempersiapkan kebersihan dirinya dulu.
Al Baqoroh 222 :
Allah mencintai orang orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Kita tak hanya kotor secara jasmani namun secara rohani juga untuk itulah kita wajib bertaubat.
Kunci daripada sholat adalah bersuci (HR Abu Dawud) Crosscheck apakah wudhu yang telah kita lakukan bertahun tahun sudah benar? Karena wudhu yang benar akan menggugurkan dosa.
Tidak akan diterima sholat seseorang tanpa bersuci. Bersuci yang benar yang sholatnya diterima.
Wudhu pada mulut kita membersihkan dari ucapan kotor, mata membersihkan dari pandangan sesat, telinga dari pendengaran maksiat dll
Thaharah ada 2 :
1. Thaharah batiniah
Mensucikan hati dan jiwa dari noda syirik, benci, riya, ragu2, dengan cara bertobat, berkumpul dengan orang sholeh, datangi majlis ilmu karena isinya nasihat nasihat. Lalu ikhlas, belajar lagi…kasih ujian lagi…jujur atas keikhlasan tanpa berkeluh kesah.
Tidak akan masuk surga siapapun yang ada penyakit sombong dari hatinya (merendahkan orla, menolak kebenaran dari allah dan rasulnya).
Perkara di Yaumil akhir :
a). Ilmu yang kau dapat sudah berapa yang diamalkan.
b). Keyakinan, mencintai kebaikan.
2. Thaharah lahiriah
Bersuci dari kotoran dari badan. Dengan wudu, mandi, tayamum.
Sarana untuk bersuci :
1)Air murni
“Sesuungguhnya kami telah menurunkan dari langit air yang bersih. “
Air itu suci dan bisa mensucikan kecuali ada perubahan warna
2) Debu, tanah, pasir
“Telah dijadikan tempatmu untuk alat bersuci”
Dijadikan karena tiada air atau karena sakit.
Almaidah : 6
Apabila kalian tidak mendapati air maka tayamumlah dengan debu, tanah yang baik.
Sesungguhnya debu yang suci adalah alat yang suci.
Tata Cara Berwudhu
Wudhu yang benar (sperti ajaran Rasul) akan mengugurkan dosa dosa kita.
1)Mencuci tangan lalu berkumur, menghisap dan mengeluarkannya hanya (dengan tangan kanan sebanyak 3x) untuk menghindari sikap mubadzir.
2. Membasuh wajah 3x
3. Tangan sampai siku, kanan dahulu 3x
4. Mengusap kepala langsung ketelinga 1 x saja
5. Kaki mulai dari kanan, sela sela jari 3x
Hindari penggunaan air yang terlalu banyak dimanapun kapanpun baik milik pribadi ataupun umum.
Berdoa setelah wudhu,
“Asyhadu alla ilaaha illaallahu wahdahulaa syariikalahu waayshaduanna muhamaddann abduhuu warosuuluh. Allahmmaj alnii minat tawwaabina waj alnii milnal mutathohirin”
Allah akan mencatat tiket kedalam jannah. Membacanya diluar kamar mandi tanpa harus mengangkat tanganpun tak mengapa.
Untuk tayamum tidak sama dengan wudhu, lalu bagaimana dengan mandi besar yang tak ada air? Wudhunya sama. Yaitu dengan 2 tangan, tempelkan kedebu lalu usapkan kewajah kanan kiri lalu langsung tangan kanan kiri (hanya sampai pergelangan tangan).
Jika sedang berwudhu menjawab pertanyaan singkat orang dibolehkan asal tidak menyengajakan mengobrol.