Menantu & Mertua, Bagimana Saling Mensikapi Keduanya?

Kajian rabu siang ya seperti biasa di Masjid Besar Jensoed Purwokerto bersama Ustadzah Estifa mulai dari pukul 09.00 sampai selesai.  Temanya menarik sekali yaitu Mertua & Menantu, bagaimana mensikapi keduanya?

Menikah adalah ibadah tujuannya menyatukan 2 keluarga besar yang awalnya bukan siapa siapa. Diawal serba indah, manis…seolah dunia milik berdua yang lain ngontrak. Setelahnya? Kitanya malah yang ngontrak. Bahkan tak sedikit yang merasa bahwa mertuanya iri, baper, nenek lampir (saking sebelnya sama mertua).  Menantuku males, ga bisa apa apa, ngeyelan, jorok, ga sopan, cuex, ga tau diri…masyaallah. Sebaiknya jika diposisi salah satunya, intropeksilah. Berbaik sangkalah terhadap Nya. Oo Masya Allah, beginitoh cara Allah memuliakan aku (bersabar hadapi sikap mertua/menantu).

Mertua harus banyak bersyukur ada yang melayani anakku, ada yang menafkahi anakku. Lalu jika mertua jahat? Balaslah dengan kebaikan, karena kebaikan yang akan kau dapatkan namun jika sebaliknya akan terus meruncing. Istri adalah ratu suaminya, ibu adalah ratu anaknya.


Jika menantu tidak baik, apakah boleh ortu memerintahkan untuk berpisah? Kisah Ibrahim pernah terjadi, ada tamu menanyakan kabar rumah tangganya, wanita mengeluhkan rumah tangganya ternyata tamu tersebut adalah bapak mertuanya. Tanpa diberikan minum hanya mengeluhkan ismail saja. Ibrahimpun berwasiat salam dan ganti palang pintunya. Ternyata itu wasiat untuk ganti istri. Cerita selanjutnya hal yang sama hanya istrinya sudah berbeda, perlakuan terhadap tamupun berbeda. Ditanyakan kabar rumah tangga tidak mengeluh, minta air dan gandum diberikan dagung dan susu. Dilayani sepenuh hati bapak tua tersebut hingga akhirnya pamit salam dan berwasiat kokohkan palang pintunya. Bapak tua tsb tak lain adalah mertuanya dan maksud kokohkan palang pintu ya pertahankan istri yang demikian itu. Karena laki- laki adalah pemimpin dia dilebihkan dari sisi lainnya. Maka bekalilah ilmu dengan iman dan takwa.

Bagimana sikap mertua yang baik ?

1. Bagaimana menyanyangi menantu seperti menyayangi menyayangi anak sendiri.

2. Hargai menantu, seberapapun penghasilannya.

3. Memberi ruang terhadap anak dan menantunya (jangan terlalu intervensi).
Memisahkan diri setelah menikah, jangan terlalu kepo dengan anak perempuannya. Sebaliknya jangan mudah curhat terhadap ibunya, masalahmu selesaikan sendiri agar ibu tak kepikiran.

4. Hormati apapun pendapat mereka.

5. Menjalin silaturahmi dengan besan.

6. Mencari tahu apa kesukaan menantunya.

7. Tunjukan perhatian kita terhadap menantu.

8. Tidak boleh membanding bandingkan dengan menantu lainnya.

9. Tidak boleh membuka aib menantunya pada orang lain.

10. Selalu mengingatkan kebaikan dalam urusan yang baik. Misal mengjak menantu kemasjid, mengikuti kajian dll.

Lalu bagaimana tugas mertua terhadap menantunya?

1.Mengajak silaturahim kepada saudara, pakde, bukde dll

2. Anggap menantu seperti anak sendiri, jika ingin kebaikan ya berikan kebaikan. Karena posisi sekarang jadi menantu besok akan jadi mertua.

Senantiasa munculkan prasangka yang baik karena Allah sesuai prasangka hamba Nya. Bukti cinta kita terhadap suami adalah cintailah hal yang dicintai suami termasuk ibunya. Karena suami tetap milik ibunya dan istri adalah milik suaminya. Ketika kita menuntut perubahan mertua/ menantu, kita harus tuntut diri kita terlebih dahulu untuk merubahnya. Karena racun yang sebenarnya adalah otak dan perasaan kita saja.

Semua hal yang dilakukan dalam kehidupan ini berbekalah dengan takwa (karena sebaik baik bekal adalah takwa).

Perintahkan suami untuk sayangi ibunya karena itu kunci keberkahan dalam rumah tangga.

Contoh  riwayat keluarga  yang :

  • Suami istri  buruk : Abu Lahab
  • Suami istri baik : Nabi Muhammad SAW
  • Suami baik istri buruk : Nabi Nuh
  • Suami buruk istri baik : Firaun

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *