Tanda Persalinan, Beda Individu Beda Cerita

Ish… mentang-mentang mendekati HPL niiih jadi pengen mengingat-ngingat kembali tanda persalinan yang pernah dirasakan *tsaah* kalau baca teorinya sih yang simple dan pas banget seperti yang diulas dibidanku.com yaitu :

1. Terasa nyeri diselangkangan

Anda akan merasakan nyeri di bagian selangkangan karena ada tekanan sebagai akibat posisi kepala janin sudah turun ke bawah, ke daerah rangka tulang pelvis. Lantaran janin menekan kandung kemih, ibu hamil menjadi sering buang air kecil. Anda juga merasakan sakit pada perut, mulas, sering buang air besar, dan buang angin.

2. Sakit pada panggul dan tulang belakang

Anda akan merasakan sakit berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan tulang belakang.

3. Keluarnya lendir bercampur darah
Selama kehamilan bayi anda tersumbat dalam rahim oleh mucus (gumpalan lendir yang lengket pada leher rahim). Saat persalinan dimulai dan cervix mulai membuka, gumpalan mucus tadi terhalau. Pada saat bersamaan, membran yang mengelilingi bayi anda dan cairan amniotik agak memisah dari dinding rahim. Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket berwarna merah muda ini merupakan tanda anda segera akan menjalani proses persalinan.

 4. Kontraksi

Adalah tidak biasa bisa suatu persalinan diawali dengan kontraksi yang kuat. Mulanya, kontraksi tersasa seperti sakit pada punggung bawah, yang berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah perut. Beberapa menggambarkannya mirip dengan mulas saat haid. Saat mulas bergerak kebagian perut dengan tangan dapat anda rasakan bagian perut tersebut mengeras. Kejangnya mirip kontraksi Braxton Hicks (kontraksi palsu), namur terasa teratur, semakin seiring dengan kemajuan proses persalinan. Rahim tersusun oleh otot-otot longitudinal involuntary, yaitu otot-otot yang tak dapat anda kontrol sesuka hati. Selama proses melahirkan, otot-otot tersebut semakin menebal dan memendek seiring dengan setiap kontraksi, dan saat itu juga otot-otot itu berangsur-angsur berhenti menipis, atau menghapus cervix. Proses ini berlanjut hingga pembukaan cervix menjadi penuh, ukuran lebarnya antara 8-10 cm. Dewasa ini besarnya bukaan tidak lagi diukur dengan jari. Lima jari berarti bukaan penuh.

Tahap awal dilatasi dari 1-4 cm berlangsung paling lama. Kontraksi perlahan dan muncul setiap 15-20 menit, lalu berangsur menguat dan semakin sering sehingga menjadi setiap tiga hingga lima menit, yang membuat anda merasa tak nyaman. Bila air ketuban anda belum pecah, lebih baik mendatangi rumah sakit begitu kontraksi terasa setiap 10 menit. Begitu dilatasi servix mencapai 4 hingga 5 cm, kontraksi akan terasa semakin cepat hingga seperti muncul bergelombang. Untuk mengatasinya ambillah nafas pendek-pendek namun cepat, dan waktu untuk menarik nafas diantaranya akan terasa sangat singkat. Bisa dikatakan inilah masa terberat melahirkan, yang bisa membuat anda ingin memperoleh obat penghilang nyeri.

 5. Pecahnya air ketuban

Pada beberapa kasus, membran masih utuh hingga akhir tahap pertama persalinan. Kemudian, desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi anda pada mulut cervix menyebabkan pecahnya air ketuban.

Saat air ketuban mulai bocor, anda akan merasakan semburan air atau hanya rembesan, namun persitiwa sebenarnya pecahnya air ketuban tidak terasa, karena membran tidak memiliki syaraf. Tugasnya adalah menampung dua liter air amniotik steril, yang saat keluar sekaligus juga membersihkan jalur persalinan. Seiring dengan pecahnya membran, proses melahirkan akan berlangsung cepat. Kepala bayi akan berusaha keras menekan cervix, untuk membukanya dan merangsang pelepasalan prostaglanding untuk memacu kontraksi anda.

dalam rahim

Nah diantara 5 ini memang benar, namun tentu tak kelimanya dialami dalam sekali waktu apalagi yang point 3. Saya sendiri mengalami lendir yang bercampur darah itu saat anak pertama saja selanjutnya tidak melihatnya sendiri. Pokoknya jika sudah mengalami kontraksi yang teratur seperti 10 menit sekali misalnya barulah Saya menuju Rumah Sakit Bersalin. Kalau teman Saya bahkan ada yang sudah pecah ketuban baru berangkat ke RS, beda individu beda cerita bahkan beda anak  yang satu indiviidu saja ceritanya bisa berbeda pula. Nah kalau kali ini yang Saya rasakan masih kontraksi palsu melulu yang sakitnya ga jauh berbeda, hanya saja kontraksi palsu ini kurang teratur kadang 5 menit, kadang 10 menit sekali kadang tak terasa lagi. Begitulah nikmatnya menjadi seorang Ibu hamil ya, ahahha… yang terpenting harus dinikmati sajalah ga usah stress. Konon kabarnya berpengaruh juga terhadap kondisi bayinya kelak. Oiya jangan lupa harus pasrah pada Sang Pencipta dan yakinlah pertolongan Nya selalu dekat dengan kita selama kita selalu mengingat  Nya. 🙂

Sumber gambar : Google

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *