The Davincka Code : Bukan Sekedar Kode Biasa
Beberapa hari lalu rasanya surprise bingit saat daku menemukan sesuatu yang hilang, yang tak lain adalah buku yang kubawa-bawa selalu dalam tas The Davincka Code. Nutup muka ah…Bhahaha….!! secara bukunya uda dateng dari 2 bulan lalu, bahkan pas dateng langsung saya tulis disini dan saya janji akan me review nya. Ternyata janji hanyalah janji, walaupun saya memang tak menetapkan tanggal yang pasti tetap saja namanya hutang harus ditepati. Tuh kan emang jelek kalau ada sesuatu yang harus diselesaikan dinanti-nanti jadinya ilang dah, hihihi. Ternyata sibuku pindah tempat, masuk kedalam ransel besar saat saya ikutan Outbound dan itu tak disadari. Ah sudahlah, yang penting bukunya uda ketemu dan saya berhasil menghabiskannya dalam waktu 3 hari. Akakkaka….satu buku setebal 298 halaman bisa sampai 3 hari, alesannya? mepet akhir bulan ada kerjaan lain yang harus diselesaikan duyu. 😛
Buku yang diterbitkan edelweiss ini tertuang dalam 38 judul, yang beberapa diantaranya sudah sangat familiar bingit di Facebook, hahaha. Iyalah emang penulisnya suka share cerita yang panjang-panjang ituh, kalau ga panjang bukan Jihan namanya tapi gw! hehehe. Mungkin karena itu pulalah dibukukan ya? paling tidak agar dapat menginspirasi lebih banyak orang dong, karena tak semua mata mampu membaca lewat dunia maya saja.
Cerita dijudul pertama Every Mom Has Her Own Battle lumayan bikin tertohok juga karena memang Stay at Home Mom vs Working Mom kaca matanya beda. Pilihan ada ditangan kita mau ambil resiko yang mana dan setuju bingit dengan si Neng Jihan ini kalau “surga di bawah telapak kaki Ibu” dan itu berlaku bagi semua Ibu entah predikatnya kantoran atau ngurus rumah tangga. Jadi ga perlu pake acara saling menyinyir satu sama lain yes. 😀
Judul kedua “Blogger Perempuan, Berceritalah Pada Dunia! ” ini Saya suka bingit karena sejalan dengan pemikiran saya sendiri yang tak perlu memaksa untuk menuliskan hal yang menurut kita ‘berat’ jadi nulis ya nulis sajalah walaupun terkesan sepele sekalipun. Yang penting tetep ada nilai positifnya ya, nah masalah nilai ini juga kan tergantung siapa sipembacanya bukan? karena menurut A bisa saja positif tapi menurut B, biasa aja tuh. Ah, sudahlah nulis jalan terus pokoknya ya…karena perbedaan selamanya akan selalu ada. 😛
Judul ketiga penulis mulai nyeritain anaknya nih Nabil & Narda One Day Mommy I Wont Be This Small, mulai dah mewek gw masuk bab ini, bukan apa-apa nyentil banget soalnya bo!
karena anak ternyata banyak memberi bukan meminta saudara-saudari, hayu ah Kita belajar lagi menyikapinya dan semoga moment kita bersama anak-anak selalu dapat dinikmati ya karena itu takkan berulang. 🙁
Masuk judul ke 4 ga kalah inspiratif dan bakar semangat apalagi bawa-bawa penjual pecel beranak 13 segala yang habis lahiran malam, paginya berjualan. Akh, netes lagi mata airnya bo! bhahaha…ga sanggup membayangkan itu semua tapi pada akhirnya masing-masing diri kita akan menjadi atau bahkan mengalami transformer betuul sekali kaka….!! The Strength You Didnt Know That You Had. *LangsungBusunginDada* 😛
Sepakat dengan judul bab ke 5 “Semua Anak Cerdas…!!” yang jadi masalah kadang orang tuanya yang suka ga sabaran dengan hasilnya, dan masih suka menyamaratakan kecerdasan interpersonalnya. Hmm…masuk judul ke 6 sebetulnya kurang tertarik saya dengan judulnya karena emang ga tertarik dengan sepatu. Tapi ya maksa juga baca karena ternyata banyak juga yang kaya saya termasuk penulisnya ini yang ga suka high heels, jadi mau pake sepatu apapaun yang penting nyaman dipake ya pake aja, ga bakalan mati gaya bo! eh dibab ini juga Saya jadi tau kalau Neng Jihan ini pernah bekerja sebagai IT Programmer. Ih keren ya bo, cewe gituloo…
Judul ke 7, 8,9,10…………….38?! beli aja ketoko buku ya, Hahahha!! nah kalau Saya review perjudul ntar malah ga pada beli lagi. Hmm…overall bukunya sangat inspiratif, ringan, membuat pikiran melayang, nyampur perasaannya deh tumpah ruah jadi satu kadang bikin ngikik, kadang garing juga (itu yang para tokoh), tak sedikit pula tetesan air mata, dramatis abis deh! tisu Saya aja hampir abis gara-gara baca ini buku (karena dimainin anak-anak padahal, Hahahha). Apalagi judul 32….aduh menyayat-nyayat hati rasanya. 🙁
Terlalu banyak kelebihan dibuku ini karena penulisnya tak sungkan berbagi cerita/ kisahnya hingga detail sekali. Salut dengan daya nalarnya yang luar biasa, bener-bener kategorinya Ibu Cerdas nih (padahal usia beda tipis kita). Saya sedikit banyak jadi tahu kehidupan luar (beberapa negara yang pernah penulis singgahi), ada pula hal-hal yang membuat saya ngaca karena beberapa ceritanya ada yang hampir sama seperti yang pernah saya alami. Seperti yang terdapat dalam judul ke 14 diatas, kirain saya doang yang suka punya perasaan perubahan itu (saat sekolah). Termasuk persamaan saat belum punya anak, tak pernah tertarik dengan anak-anak apalagi menyukainya. Kemandirian saat membesarkan anak-anak tanpa ortu dan asisten (bedanya saya di dalam negeri saja, Hahhaha). 😛
Ada kelebihan tak luput dari sedikit sekali kekurangannya dong yang menurut saya ada beberapa kisah yang diulang, di beberapa halaman lainnya, seperti jumlah keluarga dan hobi adiknya yang suka banget fashion mungkin tujuannya untuk mengaitkan cerita saat itu saja tapi tetap saja pembaca (saya terutama) masih mengingatnya, loh diceritain lagi.
Ah, tapi sumpah deh nyesel kalau ga baca sendiri Rp.48.000 saja loh. Ini juga agak lucu, karena bukunya sudah mau di booking tetangga saya yang mau pinjam katanya karena tertarik dari cerita saya, suruh beli ogah dia, Hahaha! (Gpp ya Ji, tetep dapet pahalanya nebar inspirasi kebaikan). Kecup sayang buat penulisnya, tetap semangat berbagi inspirasi ya Jihan ….!! kan cita-cita kecil jadi artis akhirnya tercapai juga, walaupun artis Facebook tak mengapa tetap banyak juga fansnya kan. 😀 😀