Tak Lagi Bergumam Saat Si Kecil Demam

Memiliki 3 putri cantik yang masih kecil rasanya memang luar biasa, karena perhatian harus lebih ekstra. Terlebih satu sama lain terkadang ada yang tak mau mengalah, semuanya ingin yang utama. Jadi pintar-pintarnya  sebagai orang tua saja untuk dapat membagi perhatian termasuk ‘jatah’ tersebut secara adil dan merata. Kalau sudah akur, rasanya senang luar biasa sebaliknya jika sudah berantem dan tak ada yang mau mengalah, gondok rasanya. Namanya juga anak-anak hal semacam itu memang sudah menjadi bumbu harian yang ternyata  merindukan. Jadi kalau ada yang belum berantem hari itu, rasanya kurang seru. Hahaha.

kehangatan 3 putriku ketika sehat
Kehangatan 3 putriku saat mereka sehat.

Anak-anak tentu saja merupakan harta yang paling berharga didunia yang Tuhan titipkan untuk saya rawat keberadaannya. Walau saya bukan ibu yang sempurna akan tetapi saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka, salah satunya seperti ketika mereka sedang dilanda demam. Yah diantara banyak penyakit yang paling suka singgah pada anak-anak saya adalah demam. Alhamdulillah mendapatkan sebuah cobaan berupa penyakit itu pertanda Tuhan masih sayang dengan kita, karena jika tidak pernah merasakannya maka kita tidak akan pernah merasakan yang namanya sehat yang sempurna.  Walaupun terbilang sangat jarang sakit, namun jika sudah sakit terutama demam biasanya mereka bergantian. Saya memang bukan tipikal ibu yang sangat memanjakan anak-anak, terutama dikala sakit. Saya hanya ingin memberikan pengertian pada mereka bahwa kedaan sakit itu bukan suatu momok yang menakutkan justru sebaliknya sakit adalah peristiwa menyenangkan sehingga ketika sehat kita menjadi lebih berhati-hati dalam beraktualisasi. Tak heran ketika demam tiba, si kecil malah asyik bermain favorite game education di tabletnya.

Menikmati demam dengan bermain games
Menikmati demam dg bermain games 🙂

Lalu apa yang sebetulnya  membuat hati saya tak terlalu panik menghadapi anak-anak sakit (termasuk demam)? karena saya begitu yakin dengan sugesti yang saya miliki bahwa Tuhan tak memberikan ujian diluar batas kemampuan hamba Nya. Karena Tuhan yakin saya bisa menghadapinya sehingga sayapun diberikanlah ujian ini.

Sedangkan faktor lain yang menyebabkan jarangnya anak-anak saya tersebut merasakan sakit. Jikapun akhirnya merasakan sakit,  waktunya tak pernah lama biasanya 1-2 hari saja dan hari ke 3 sudah kembali ceria. Sehingga sangat jarang sekali saya membawa anak-anak berkunjung kedokter (karena sudah pulih). Lalu hal apa saja yang saya lakukan untuk proses penyembuhan (yang lebih cepat) ?

1. Perbanyak stok buah-buahan diluar dari kebiasaanya, terutama yang mengandung air.
Misalnya sehari mengkonsumsi 3  macam buah, variasikan lagi lebih banyak menjadi 6 varian dan penambahannya tersebut yang mengandung air seperti melon, semangka, belimbing, pir dll. Alhamdulillah karena anak-anak sudah  terbiasa mengkonsumsi buah-buahan sehingga ketika disajikan buah apa saja yang saya berikan selalu habis tak bersisa.

2. Beri semangat sekaligus tantangan ketika si anak mulai tak mau makan.
Contohnya : “jika tak makan bagaimana mau sembuh? Nanti kalau dihabiskan jadi cepat pulih trus kita bisa main lagi deh…bisa jalan-jalan ke toko buku lagi cari buku cerita yang adik sukai “. Intinya ceritakan hal-hal menarik yang meluapkan emosinya untuk segera pulih, bukan malah menawarkan mau makan apa? dibelikan apa? karena si anak bisa menuntut balik, kenapa ketika sehat tak ditawari apa-apa? kenapa ketika sakit malah segala macam ditawarkan? Nah loh……Hahaha.

3. Jangan banyak melarang
Selagi sehat saja anak-anak tak suka dilarang, terlebih ketika sakit. Saat demam biasanya anak-anak suka mengigau yang macam-macam dan banyak maunya. Selama hal yang dimintanya masih dalam tahap  wajar dan tak berlebihan tak ada salahnya menurutinya. Seperti bangun tidur pagi langsung minta makan buah, ada sebagian orang tua yang termakan mitos sehingga akan berkata “Jangan…masih pagi barangkali sakit perut”. Contoh lain terkadang walaupun lagi demam si anak minta bersepeda keluar, biarkan saja menurutinya yang terpenting utarakan bahwa mainnya  tak lama-lama karena kondisi tubuh adik sedang kurang sehat. Tak perlu menjudge nya dengan kata-kata penuh larangan sepert “jangan adikkan lagi sakit, sudah dirumah saja nanti kalau pas dijalan pingsan gimana coba” wah wah kalau sudah begini, sianak makin manja dan tak termotivasi untuk pulih lebih cepat.

4. Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat (bahan adem)
Tujuannya agar suhu tubuhnya tak bertambah panas, hindari pula penggunaan pakaian yang double.  Jika panas disertai  dingin sebaiknya gunakan kaos kaki tebal saja dengan pakaian biasa (tanpaa double)

5. Perbanyak minum air bening
Untuk mengurangi dehidrasi akibat radang yang diderita sianak, biasanya semakin banyak minum air si anakpun akan semakin sering PIS . Dengan begitu dapat membantu menurunkan hawa panas pada tubuh yang diderita lebih cepat turun, yang terpenting orang tua harus lebih telaten dan sabar dalam memperhatikan buah hati tercinta disaat demam tersebut.

Melalui beberapa langkah diatas akhirnya si kecilpun dapat beraktifitas kembali seperti sebelumnya. Pusing akibat demam tinggi yang diderita tak lama bersemayam hingga tak lagi bergumam saat demam. So, Bunda tak perlu panik menghadapi sakit apapun yang dialami anak-anak kita.   Tetap berikan yang terbaik dengan maksimalkan potensi yang Bunda miliki dengan  sugesti positif dalam membangun karakter anak bangsa yang sehat, mandiri nan bermartabat (Silahkan check up  kedokter jika sudah lewat 3 hari tak kunjung pulih).

Lihat betapa riangnya si kk pasca demam
Lihat betapa riangnya si kk pasca demam 😀

 

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *