Shooting Seharian : Menyenangkan Sekaligus Melelahkan
Camera Rolling…….Action!! kalau ga ya cut…clear…! belum lagi mimik astrada yang terus-terusan mancing senyum, karena memang wajib senyum. Senyum itu memang menimbulkan aura positif selain mengantongi pahala banyak, tapi kalau kebanyakan dan terus menerus dilakukan diwaktu yang sama ternyata cape juga! hehehe……
Pengalaman shooting seharian tanggal 18/10/2013 itu takkan terlupakan, karena memang itu pengalaman perdana saya. Start dari hotel Oak Three dikawasan blok M (tempat kita bertiga ” juara 1,2 dan 3″ menginap) pukul 05.00 lebih dikit supir sudah di loby hotel. Kita muter-muter bentar keliling Jakarta menuju Kb. Jeruk. Konon jika tak ingin terjebak macet harus start kurang dari jam 6 pagi karena ini Jakarta! Manut sajalah kita, apalagi hanya tinggal berangkat ngikutin Pak Manto (sang supir). Dingin juga udara pagi Jakarta, namun melihat gedung-gedung pencakar langit yang begitu banyak membuat saya tak ingin berdomisili di ibukota ini.
Lihatlah wajah kita bertiga dipagi dingin Jakarta, menyempatkan beraksi dulu ketika pak supir menanyakan alamat yang dituju ke orla. Begitu sampai bengonglah Kita, karena area shooting disebuah toko roti (seperti cafe) sekaligus tempat latihan musik, dan kitapun langsung beranjak ke lantai 4 (seperti yang diinstruksikan). Setiba disana aroma panas mulai menyengat karena ac belum dinyalakan dan property pun baru berdatangan. Sepertinya memang Kita yang terlalu cepat datangnya, maklumlah artis dapur pendatang baru jadi harus profesional dong. :p
Jam 06.00 sudah langsung ada sarapan nasi kotak dan kita memang suruh breakfast terlebih dahulu sebelum ke sesi wardrobe dan make up. Berhubung perut belum siap menerima karena terlalu pagi dan memang sepertinya perut sedang tidak enak dari semalam sehingga lebih baik saya ngintip isi nasi kotaknya saja dan isinya ternyata… ayam lagi…! hiks hiks…..malem ayam, pagi ayam dan nanti saya masakpun ayam juga.
Berhubung suruh ganti baju yang sudah disiapkan wardrobe mau tak mau sayapun sarapan dulu untuk men charge tenaga. Ternyata ayam gorengnya enak saudara-saudara…!! empuk dan kontras banget dari ayam bakar yang semalam kita makan, hanya saja telur rendangnya itu super pedes banget jadi tak tersentuh sedikitpun oleh saya. Bukannya saya tak mau menghabiskan sarapan ini, tapi memang perut sedang tidak enak sehingga maafkan saja jika tak habis (padahal saya paling anti membuang-buang makanan).
Peduli amat belakang saya lagi pada sibuk semua ngurus settingan, makan makan sajalah. Agak kaget juga sebetulnya ketika saya lihat crew dari PH : Three House semakin banyak saja kalau dihitung-hitung sekitar 25 an jumlahnya dengan tugasnya masing-masing, belum lagi dari pihak agency yang dipercaya Unilever yaitu Lowe Indonesia yang berjumlah 5 wanita cantik nan energik. Auw,….jadi pengen muda lagiiiii 😉
Sesi awal setelah di make over sama mba Intan, hasilnya agak bikin shocked karena bukan gw bangeed hihihi. Agak keberatan waktu ditambahin bulu mata palsu pake dilem gitu auwww kelilipan terus. dan rasanya ada yang mengganjal (heyaaa norrrak benerrr). Mba Intan ini juga manisnya ampyun deh kalau putih aja uda mirip artis sensasional Nikita Mirzani coba aja cekidot……
Uniknya lagi yang dari bagian wardrobe namanya Intan juga, manisnya ampyun deh ga ketulungan. Sayang baju-bajunya ko ya ga bisa milih sendiri alias kudu dipilihin, karena temanya ibu masak didapur jadi pilihannya sederhana saja dengan warna yang kalem. Masih muda juga tap katanya sih dalam waktu dekat mau pada merrrit, huyaaa semoga kalau uda merit stop deh meroko nya ya guys (kasian janin dan keluarga) …!!
Trus hasil foto kita bertiga as Ibu Bintang Bango Manis Pedas Gurih ya beginilaaaaaah, ndilalah fotonya hanya satu-satunya karena kalau bertiga emang ga sempet foto pas hari H kan shooting gantian trs 😀
Lanjutt …shotting yang melelahkan itu ketika kita gantian harus step by step mempraktekannya. Saya pikir satu-satu tampil sampai selesai gitu ternyata tidak. Kita maju per sesi, mulai penyajian awal, opening, testimoni, closing, cara masak, penyajian akhir. Dibawah ini gambar awal saya penyajian, jadi pas naruh bumbu satu-satu dishoot ambil bawang merah, ambil bawang putih, ambil kemiri dll xixixi ampyun dah pokonya!
Konsep testimonipun dari awal jelas, simple dan mudah sekali rasanya. Terlebih karena memang kita sendiri yang menuliskannya. Namun begitu sampai didepan kamera langsung grogi tingkat dewa. Kalimat satu berasa ada seratus, jadi selalu saja ada satu kata yang terlewati. Entahlah ingin rasanya menganggap semua mata yang melihat itu tembok semua agar tak grogi namun karena terlihat, ya grogi juga ujung-ujungnya! >_< (gimana ga grogi diliatin crew sebanyak ini).
Ah sudahlah mending break dulu for lunch time, karena ternyata hari Jumat walaupun tak berpengaruh sepertinya (karena tak ada yang terlihat jumatan). Menu makan siangnya lumayan juga ada sihijau daunnya dari RM Padang plus rendang yang rasanya luamayanlah.
Ternyata perut saya yang tak kompromi ada jawabannya yaitu saya kedatangan tamu bulanan yaang rasanya mules banget. Semakin lengkaplah perasaan saya yang berkecamuk tersebut. Mau keluar beli pembalut kaga bisa, nyuruh om sopir kaga enak, balik kehotel macet dan jauh, hedeeeuh! tau aja hati saya sedang berkecamuk sehingga Allah SWT kasih jalan karena tiba-tiba saja mbak-mbak bagian pantry ternyata bawa pantyliners dan sore harinya tertolong mba asisten yang begitu datang ngobrol-ngobrol langsung ngasih saya pembalut malam yang dibawanya. Super banget pokonya bantuan dari Nya yang selalu meringankan langkah kaki saya. Untuk menutupi kegelisahan mending ngemil-ngemil dulu ah….mumpung lagi banyak produk sponsosrnya nih 😀
Ternyata masih ga enak juga perutnya, apalagi tangan dingin saya tak kunjung hilang sampai sebungkus chitato keju bakarpun tak habis terlahap oleh mulut kecil ini. Jadi mending jalan-jalan sambil nunggu giliran, padahal jalan-jalanpun hanya masih dalam rangan yang sama. Ini nih ngintip meja yang bolak-balik diubrak abrik oleh tangan-tangan manis nan pedas hihihi.
Menanti giliran sekaligus nunggu crew nyelesein tugas, saya pilih narsis lagi ah sama mbak Putty yang dari Lowe. Saya suka banget dengan pribadinya yang matang, cantik, enerjik dan cerdas. Terlihat sekali diawal kedatangannya seolah paling berpengaruh dibandingkan lainnya. Sampai bolak-balik ganti kostumpun gimana dia, karena dia yang acc atau tidak. Dari awal kirim email, sms an dll juga kita emang berhubungan langsung dengannya, dan inilah penampakan wanita yang biasa kita dengar suaranya by phone saja itu hehehe…….
Bagian yang paling menegangkan bagi saya ya testimoni itu, hihihi pas itu sudah lewat rasanya plong sekali! tinggal shooting bagian tangan dan itupun ternyata tak mudah. Contohnya waktu saya motong ayam yang ternyata salah motongnya, apalagi itu ayam kampung yang kerasnya ampyun dah! yah kan saya kalau beli ayam dipotongin sekalian kaga pernah motong sendiri toh *ngeles*, Yah uniknya disitu jadi ketika di shooting bagian tangan ya tangannya juga ikut di make up biar cantik. 😀
Di sela shooting anak-anak Lowe pada minta cemilan yang berat sepertinya trus kita juga ditawarin roti prancis gitu, seperti roti panggang dikasih keju sama mayonaise saja sebetulnya dan makan itu mengenyangkan sekali rasanya. Saat itu sudah menjelang petang sehingga bagi saya cukupanlah sebagai pengganjal makan malam.
Namun ternyata tidak, karena tak berselang lama datanglah fast food dari MC’D. Waah padahal roti sebelumnya saja belum habis malah datang lagi makanan yang jujur saya tak berselera memakannya karena kondisi perut yang memang tak bersahabat dan dingin sekali karena seharian berada dalam ruangan ber AC tersebut.
Saya pikir jam 9 selesai sudah acara, ternyata dugaan saya keliru karena dijam tersebut saya masih harus rekaman announcer dilantai 3. Yaaa…. tak memakan waktu lama sih hanya sekitar 20 menit saja namun setelah itu ternyata masih harus nge shoot hasil akhir masakan (tangannya lagi yang diambil). Tiba-tiba dijam tersebut datang lagi tamu penting yang ternyata itu dari perwakilan dari Bangonya, yaitu Mbak SziSzi (susah banget namanya ya) tak boleh ketinggalan momen foto-foto dulu dong, sambil sedikit curhat yang kita rasakan saat itu.
Dan dibawah ini adalah hasil masakan akhirnya Ayam Panggang Madu Manis Pedas Tabur Wijen, yang ternyata dalam sekali resep itu ada 3-4x lipat bahannya looh ada yang masih mentah, setengah matang hingga matang dan hasil akhir. Kebayang dong modalnya berlipat-lipat, untung bukan modal sendiri.
Setelah melalui proses yang panjang dan lama tersebut akhirnya yayyyyyyyy!!! selesai sudah, langsung ganti baju pamit-pamit dan poto-poto dulu nih dini hari, kliatan pada lecek yah apalagi kameranya dua jadi bingung liat yang mana karena dua-duanya ON.
Rasanya ufh…sangat melelahkan dan sampai hotel saya sempatkan pula memfoto moment hadiah indah ini. Yah bagi saya semua hadiah itu adalah hasil dari upaya kerja keras kita dalam menjalankan sesuatu jadi tak bisa menutup mata, tanpa usaha tak mungkin dapat sesuatu yang membuat kita bahagia (walaupun tak melulu kebahagiaan itu diukur dengan materi). 18 Oktober 2013 ini adalah hari terindah yang tak bisa saya lupakan begitu saja.