Aroma Bumbu Nasi Gorengnya Bikin Pusing Dalam KA Purwojaya

19/10/2013 Saya menggunakan KA Purwojaya dari Stasiun Gambir ke Purwokerto, jam keberangkatan saat itu pagi pukul 06.30. Berdasarkan ketentuan yang tertera, 1 jam sebelum keberangkatan harus tiba disana untuk persiapan check in. Pengennya sih milih eksekutif dengan keberangkatan malam namun apa mau dikata dapatnya bisnis dan dengan jam keberangkatan pagi. Ulala…..harga sih beda tipis untuk bisnis Rp.220.000 sedangkan eksekutif Rp.260.000. Antri dululah saya untuk mendapatkan tiketnya . Rute KA Purwojaya tersebut tak  hanya ke Purwokerto saja namun ke Cilacap dan berhenti juga di Stasiun Cirebon.

 bp22

 

 

 


Akhirnya dapatlah tiketnya, dan sayapun langsung saja menuju tempat yang ditentukan ternyata tinggal naek escalator saja dan menunggu kedatangan kereta. Berhubung ini keberangkatan perdana saya naek kereta setelah puluhan tahun tak menggunakaannya sayapun harus pasang kuda-kuda. Kaga boleh norak apalagi clingukan karena kebingungan, hihihi.

bp24
K
eretapun datang dan saya tak boleh salah memilih gerbong, akhirnya ditemukanlah tempat duduk yang dituju. eh pas sudah enakan deket kaca, sebelah saya datang dan menukar tempat duduk katanya dia yang seharusnya deket jendela, ihhhhhhhhh bapak-bapak ko jutex gitu ya! ga ada basa-basinya silahkan kalau mbak yang mau disitu wong cuma beda huruf doang ko C & D, hedeuh.hehehe.

bp23
Dalam kereta lumayan sih walau ga empuk-empuk amat tapi tempatnya bersih dan ber AC. Alhamdulillah tak ada yang berjualan mondar-mandir, namun setelah keberangkatan ternyata ada bagian dapur dari si KA yang menawarkan jasa yaitu mulai jasa bantal, makan dan minum. Karena sudah sarapan dan bawa minum sendiri saya lebih memilih sewa bantal saja untuk tiduran seharga Rp.5000/ bantal (kotak). Lumayan bisa tidur sebentar sembari melihat kearah luar Jakarta, terlihat gedung pencakar langit yang tak sedikit menghiasi wajah ibu kota tercinta ini.

P1320551

Selama perjalanan saya mulai terganggu ketika tercium aroma menyengat dari nasi goreng yang disajikan (dijual) pihak transportasi. Harga perporsi Rp.20.000 yang ditutup plastik (agar terkesan higienis), begitu palstik dibuka waw baunya berefek dahsyat…bawaan pengen mabok jadinya. Karena saya yakin sekali bahwa nasi goreng ini menggunakan bumbu instan yang tak sedikit hingga baunya sangat memilukan dan akhirnya membuat saya pusing. Herannya tak sedikit para penumpang yang memesan. Haduh, kenapa ga pada beli roti saja ya tadi pas di stasiun agar tak merugikan penumpang lain aromanya. Dengan begitu, membuat penumpang lain menjadi kesal dan trauma untuk menaiki transportasi jenis ini lagi bukan?  dan pihak KA kenapa tidak menyediakan makanan yang tanpa bumbu menyengat gitu loh maksud saya….ah semoga tak saya temukan aroma seperti ini lagi jika saya harus menggunakan Purwojaya lagi. Masih membekas dalam ingatan aroma bumbu menyengat tersebut. 😀

http://www.guymarcaurele.info/

pic from : www.guymarcaurele.info

 


Komentar dan Tanggapan: